PERANCANGAN TAPAK
A. Latar
Belakang
Perencanaan tapak bangunan atau perumahan terdiri dari konsep
perencanaan, tata guna lahan, perencanaan jalan dan prinsip pembagian kapling.
Elemen yang sangat penting dalam perencanaan tapak adalah jalan, karena sangat
berpengaruh terhadap luas dan harga jual kapling. Tapak adalah sebidang wilayah
yang tidak berdaya, namun setelah direncanakan ia merupakan bidang yang aktif.
Pada saat tapak tidak direncanakan, ia hanya menyerupakan lahan yang pasif;
akan tetapi apabila lahan tersebub dirancang maka otomatis menjadi lahan aktif.
Pada dasawarsa ini pembangunan jalan dalam skala besar yang
diakibatkan karena untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam transportasi.
Banyaknya pembangunan transportasi dalam skala besar mengakibatkan kompetisi
bisnisproperti menjadi semakin ketat, sehingga pengembang berusaha memanfaatkan
jasa perencana untuk membuat perencanaan tapak perumahan yang bisa meningkatkan
daya saing bagi usahanya, baik dari sisi konsep perencanaan, tata guna lahan,
penentuan hirarki, pola dan lebar jalan.
Selain meningkatkan daya saing, penentuan hirarki dan pola jalan
secara tepat dapat pula mengurangi biaya pembangunan dan perawatan jalan. Jalan
merupakan elemen perencanaan tapak yang paling penting, Untuk itu dalam
perencanaan jalan diperlukan penentuan hirarki dan pola jalan yang tepat.
Hirarki jalan berhubungan dengan lebar jalan. Semakain tinggi hirarkinya akan
semakin lebar jalannya dan semakin rendah hirarkinya akan semakin sempit
jalannya, artinya lebar jalan pada jalan arteri harus lebih besar daripada
lebar pada jalan local karena fungsinya yang berbeda. Pembagian hirarki jalan
terdiri dari arteri primer, arteri sekunder, kolektor primer, kolektor
sekunder, lokal primer dan lokal sekunder
Adapun dalam makalah ini akan dibahas mengenai perencanaan tapak
di surakarta yaitu lebih terkhusus pada bangunan SMK 5 surakarta yang berada Jl.L.U
Adisucipto nomer 42. Pertama, mengenai
pengertiang tapak. Dimana di dalamnya membahas mengenai pengertian, jenis-jenis
perencanaan tapak, dan perencanaan tapak untuk pedestrian. Kedua, yaitu
membahas mengenai kondisi exsisting. Dimana di dalamnya terbagi menjadi
pemetaan lokasi, sarana dan prasarana di sekitar perempatan tersebut. Ketiga
yaitu issu yang ditemukan atau issu proritas dalam bangunan SMK 5 surakarta.
Yang keempat, alternative perencanaan, dimana dalam alternative perencanaan
dibahas mengenai perencanaan tampak atas dan perencanaan tampak samping.
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini bagi mahasiswa dan
peneliti perencanaan adalah sebagai wawasan untuk menata tapak agar sesuai
dengan tujuan dan kebutuhan serta mencari, mengetahui masalah atau issu yang
ada di bangunan SMK 5 surakarta tersebut. Kemudian dapat memikirkan atau member
alternative perencanaan untuk menyelesaikan masalah-masalah di bangunan SMK 5
surakarta tersebut agar siswa dan pengguna bangunan dapat lebih nyaman.
B. Rumusan
Masalah
à
Bagaimana kondisi exsisting
di bangunan SMK 5 di Surakarta ?
à
Bagaimana factor kultur yang
ada di bangunan SMK 5 Surakarta ?
à
Bagaimana factor ekstetika
bangunan SMK 5 surakarta ?
à
Apa issu penting yang ada di
perempatan Daya?
à
Bagaimana alternative perencanaan
terbaik untuk suatu bangunan ?
à
Bagaimana cara mendesain
tapak yang baik dari suatu lokasi ?
C. Tujuan
à
Untuk mengetahui kondisi
exsisting di SMK 5 surakarta.
à
Untuk mengetahui hal- hal
terkait dengan perancagan tapak SMK 5 surakarta
à
Untuk merencanakan
alternative untuk masalah yang ada di
SMK 5 Surakarta
D. Waktu
Survey dan lokasi survey
Adapun lokasi survey kami yaitu di smk 5 surakarta, waktu yang
kami gunakan untuk survey yaitu oktober tahun 2011.
E. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang kami gunakan dalam menyelesaikan
makalah ini yaitu denganmetode wawancara dan metode survey langsung di lokasi
yang menjadi tugas perancangan tapak kelompok kami yaitu di bangunan smk 5
surakarta .
à Dalam metode wawancara kami bertanya langsung kepada guru dan WK
humas dan sarana prasarana yang berada di smk tersebut tentang kondisi
bangunannya yang kebetulan sedang ada renovasi pada beberapa bangunan
disekitrnya.
à Metode observasi/ survey
langsung ke lapangan dilakukan untuk mengumpulkan data fisik yaitu untuk
mengetahui hal-ahal apa saja yang berada di sekitar SMK 5 Surakarta.
BAB II
PEMBAHASAN
KEADAAN SEKOLAH PADA UMUMNYA
A. Sejarah SMK 5 Surakarta
Sekolah menengah
kejuruan
5 Surakarta, dirintis sejak tahun
1962. Sekolah Menengah Kejuruan 5 Surakarta
mula-mula berstatus
Swasta
dan
terletak di Purwanegaran, dulu Sekolah Teknik Negeri 1 yang sekarang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Negeri 15 Surakarta. Pada saat itu Sekolah Teknologi Menengah
merupakan Sekolah
Teknologi Menengah Persiapan Negeri di Purwanegaran berdasarkan SK
Menteri Pendidikan RI No.8065/ Dirpt/
RI
tanggal 7 Agustus 65 Statusnya di Negerikan
terdiri dari
(Dua) Jurusan, yaitu Mesin dan
Bangunan
Gedung.
Dengan adanya pemberontakan G.30 S/PKI maka pada tahun 1965 Sekolah Tinggi.
Menengah Negeri Purwanegaran pindah
ke
Jayanegaran, kemudian pada
tahun 1966 Sekolah Teknologi Menengah Negeri Purwanegaran diubah namanya menjadi Sekolah Teknologi Menengah Negeri 2 Surakarta yang terletak dijalan LU. Adi Sucipto No.10 Surakarta.
Dengan adanya
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia tentang perubahan Nomenklatur
SMKTA
menjadi SMK serta Organisasi dan Tata Kerja SMK, Nomor : 036/O/1997 tanggal 7 Maret 1997
yang dulunya Sekolah Teknologi Menengah Negeri 2 Surakarta menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Surakarta dan
Jalannya berubah nomor
menjadi 42.
B. Denah Gedung SMK Negeri
5 Surakarta
Gedung SMK Negeri 5 Surakarta terletak di Jln LU. Adi Sucipto no.42 Surakarta.
Dilihat dari keberadaannya, lokasi SMK Negeri 5 Surakarta
dekat dengan Lembaga Pendidikan lainnya, sehingga dapat dikatakan terletak di lingkungan komplek sekolah, baik negeri maupun swasta. Hal ini dapat menjadi motivasi tersendiri bagi siswa karena letak dipinggir jalan raya,
maka transportasi mudah
dijangkau, baik kendaraan umum
maupun kendaraan pribadi. SMK Negeri 5 Surakarta menempati areal tanah seluas 22530 m2 yang terdiri dari gedung dan halaman. Karena luasnya yang mencukupi maka sangat menunjang kegiatan belajar mengajar.
Denah Ruang Smk 5 Surakarta
|
PROFIL SEKOLAH
- Nama Sekolah :
SMK N 5 Surakarta
- Nomor Statistik Sekolah : 321036101002
- Propinsi : Jawa Tengah
- Otonomi Daerah : Pemerintah Kota
Surakarta
- Kecamatan : Laweyan
- Desa/Kelurahan :
Kerten
- Jalan & Nomor : L.U
Adisucipto Nomor : 42
- Kode Pos :
57143
- Telepon :
Kode Wilayah
: 0271
Nomor 713916
- Faximile : Kode Wilayah : 027
Nomor:727068
- Daerah :
Perkotaan
- Status Sekolah :
Negeri
- Kelompok
Sekolah : Teknologi & Industri
- Akreditas :
A
Surat Keputusan BAS :
No: 018/BASPROP/TU1/2006
Tgl :28-01-2006
- Penerbit SK BAS
ditandatangani
oleh : Drs.Sudharto
M.A
- Tahun
Berdiri :
1965
- Tahun
Perubahan : 1997
- Kegiatan Belajar Mengajar :
Pagi
- Bangunan Sekolah : Dinding Batu bata (Permanen)
- Lokasi Sekolah : Dalam
Kota
- Jarak ke pusat Kecamatan :
2 Km
- Jarak ke pusat Otoda : 8 Km
- Terletak pada lintasan : Kabupaten/Kota
- Perubahan Sekolah
a. STM N 2 Surakarta,
tgl. 7-8-1965 No.88-65/ Dirpt/Bl
b. SMK N 5 Surakarta,
tgl. 7-3-1997 No.036/ O /1997
- Kepala Sekolah :
Drs. Sudarto, M. M.
NIP. 19520607
197903 1 012
- Email
dan Website : smk5solo@yahoo.co.id dan
- Program Keahlian :
1. Teknik Konstruksi Beton
2. Teknik
Perkayuan
3. Teknik
Gambar Bangunan
4. Tekanik Elektronika Industri
5. Teknik Tenaga Listrik
6. Teknik Pemesinan
7. Teknik
Otomotif
8. Teknik Rekayasa Perangkat Lunak
- Sertifikasi ISO 9001-2008
Status :
Sudah
bersertifikasi
No : 01 100 065361
Tanggal : 26 Juni 2006
Lembaga yg mengeluarkan :
TUV Rheinland Group
Lokasi
landscape SMK N 5 surakarta :
v Di
sebelah timur bangunan berbatasan dengan SMK 6 Surakarta
v Disebelah
barat bangunan ada bangunan penduduk dan pertokoan
v Didepan
bangunan ada jalan LU.adisucipto
v
Di belakang bangunan terdapat bangunan
perumahan penduduk.
|
Lokasi SMK N 5 SURAKARTA
|
C. Perancangan Tapak SMK N 5 Surakarta
Sehubunga dengan beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam
merencanakan suatu bangunan baik rumah tinggal maupun bangunan pemerintah dan
swasta perlu diperhatikan dan direncanakan dengan matang, sehingga akan
menghasilkan kondisi yang ideal .pada perancngan bangunan di smk 5 surakarta
yang arsitekturnya masih perpaduan dengan gaya bangunan belanda, pola
ekteriornya sehingga akan didapat ciri khas yang berbeda. selain itu pengunaan
lahan sudah digunankan dan disesuaikan dengan mengikuti pola tata ruang menurut
keahlian masing-masing dengan lahan yang diapat bangunan-bangunan kantor,
pertokoan dan pemukiman penduduk yang sangat padat. Selain itu bangunan ini
menghadap kejalan LU.Adisucipto no 42 yang merupakan jalur transportsi yang
ramai atau padat.
Adapun dalam rancang perancangan tapak pada bangunan ini dapat di
analisa berdasarkan pengertian perencanaan dan perancangan tapak yang mendasari
terbentuknya tapak dalam suatu bangunan,
Dengan demikian kita dapat melihat dan mempertimbangkan konsdisi yang
ada baik factor alamnya,kultur dan ekstetikanya dan masih banyak factor-faktor
yang lain nya.
Berdasarkan analisa bangunan SMK 5 surakarta, dengan mengacu pada
proses kelangsungan untuk menunjang balajar dan akstetika bangunan dapat
disimpulkan bahwa perencanaan dan perancangan tapak ( site planning ) Seni
menata lingkungan buatan dan linkungan alamiah guna menunjang kegiatan makhluk
hidup sebagai penguna maka perlu Pengkajian site planning yang terdiri dari dua
komponen yaitu :
§ Lingkungan alam
Di bangunan
SMK 5 surakarta pada perancangan Sistem air ,udara, tanah, energi, tumbuhan,
manusia saling mempengaruhi membentuk suatu komonitas bagi kelangsungan penguna
yang ada didalamnya sebagai keperluan makhuk hidup, sudah tertata dengan baik,
tumbuhan disekitar bangunan cukup banyak.
§ Lingkungan buatan
Bentuk-bentuk
tata ruang, taman, pola social, administrasi, desain ekterior membentuk lingkungan fisik dan social, telah
disesuaikan dengan tata guna lahan.
TAMAN
|
Bentuk-bentuk perencanaan tapak
|
D. Hidrografi
Pola drainase yang ada pada bangunan ini telah disesuaikan dengan
kapasitas daya tamping air hujan. Ukuran drainase yang ada 30-60 cm ini di
harapkan mampu menampung air yang mengalir akibat air hujan ,dan sudah cukup
baik pola drainase yang dilakukan di bangunan ini.pada akhir pembuangan yaitu
ada yang melalui pipa bawah tanah. Seperti yang terdaapat pada gambar berikut .
Drainas tertutup
|
Drainase yang digunakan ada saluran terbuka dan yang tertutup.
Drainase
|
Drainase
|
Drainase
|
Drainase
|
Drainase
|
Drainase
|
Drainase
|
Taman
|
Drainase
|
Drainase
|
Drainase
|
Drainase
|
Drainase
|
Kemiringan lahan cendrung datar tidak berkontur, dengan kemiringan
rata-rata 0% damn kemiringan drainase 5%.
Pola drainase pada tapak jika tidak dirancang dengan baik dapat
berpengaruh besar pada perancangan tapak .Unsur hidrografis mempunyai peranan
utama dalam pembuatan sistem drainase tapak dengan memanfaatkan pola drainase
daerah aliran air yang ada.
E.
Vegetasi
System
vegetasi pada bangunan SMK N 5 surakarta cukup memadai , bnyak pepohon di
pekarangan sekitar bangunan. Sesuai dengan fungsinya vegetasi harus dikelola
dengan baik. Pada bangunan SMK 5 surakarta ini di tengah-tengah bangunan
tepatnya pada lapangan upacara terdapt tanaman atau pepohonan, di belakang juga
terdapat pepohonan tepatnya berada pada di sebelah studio music. Didepan ruang guru terdapat taman dan
beberapa pohon, dan disebelah mushola berdekatan dengan lapangan voli ball terdapat
pepohonan.
Dengan
demikian bangunan ini mempunyai vegetasi yang cukup, Vegetasi ini berfungsi
sebagai pengendali iklim untuk kenyamanan manusia.Faktor iklim yang
mempengaruhi kenyamanan manusia adalah suhu, radiasi sinar
matahari, angin, kelembapan, suara dan aroma. Sebagai pengontrol radiasi sinar
matahari dan suhu, vegetasi menyerap panas dari pancaran sinar matahari
sehingga menurunkan suhu dan iklim mikro.sehingga dalam perancangan ini harus
benar-benar diperhatikan.
à
Vegetasi di sekitar bangunan
:
Vegetasi hamper berada di tengah lapangan uparaca , dan
di sekitar bangunan depan , samping kiri , kanan,dan belakang
|
Vegetasi
ini berfungsi sebagai pengendali angin , kebisingan, pengendalian udara,
pengendalian erosi, pembatas dan pengarah.
Di sekita bangunan smk ini dalam penataan vegetasinyan pepohonan yang berada
didepan, tengah-tengah bangunan dan belakang cukup untuk menhasilkan
kenyamanan.
à
Vegetasi pengendalian
kebisingan dan udara :
à
Pengendalian kebisingan :
à
Jalan menuju ke SMK N 5
Surakarta merupakan jalan utama, disekitarnya terdapat pepohonan yang berfungsi
sebagai pengendalian udara dan kebisingan terhadap kendaraan yang melintas
dijalan tersebut.
à
Vegetasi
Yang Ada Di Dalam Lingkungan bangunan SMK N 5 surakarta Memiliki Fungsi
Estetika Dan Penghijauan Tapak
à
Vegetasi
Di Sekitar Parkir
à
Vegetasi
disekitar jalan
à
Vegetasi
di depan bangunan SMK N 5 SURAKARTA
Pencapaian( Aksesibilitas)
Pencapaian pada bangunan SMK 5 surakarta
adalah pencapaian terbuka, bisa diakses dari beberapa jalan, dan jalan utama
yang dapat diakses adalah JL.LU Adisucipto. Selanjutnya tidak jauh dari SMK N 5
ada perempatan Manahan solo yang menghubungkan dari kota satu kekota yang lain.
F.
Faktor Kultur
Tata guna lahan yang ada dan gangguan dari luar Pada tapak, pola
tata guna lahan yang ada perlu ditandai secara khusus, yaitu fasilitas
lingkungan publik maupun semipublik seperti perumahan, perdagangan, industri,
GSB perlu diinventarisasi untuk mengetahui arah pengembangannya secara
menyeluruh.jenis bangunan yang ada disekitarnya seperti hunian toko-toko dan
kantor yang dekat dengan jalan, yang
dekat dengan bangunan smk. Bangunan smk lain nya terdapat disisi kira bangunan.
Jalan didepan bangunan selebar 18 m merupakan jalan utama dipakai
lalu lintas dengan dua jalur dengan kepadatan sedang. Disebelah kiri atau barat
bangunan terdapat jalan ke hinian selebar sekita 5 m dengan satu jalur dengan
kepadatan rendah,hnya dilewti dengan kendaraan roda dua dan roda empat saja.
Dibelakang lahan bangunan ini merupakan lingkungan dengan kepaatan
tinggi, didepannya merupakan linkungan jalan utama dan hunian dengan kepadatan
tinggi sedangkan disebelah kiri adalah lingkungan penidikan.
G.
Faktor Estetika
à
Bentuk – Bentuk Alam di
bangunan SMK 5 Surakarta
Bentuk – bentuk lahan, batu buatan, taman yang berada didepan dan
ditengan-tengah bangunan, pepohonan yang berada disekitar bangunan memberikan
nuansa sejuk dan mempunyai pemandangan yang bagus.
H.
Konsep dan Tata Guna Lahan.
Perencanaan tapak merupakan seni dan pengetahuan bagaimana
mengatur dan memanfaatkan bagian-bagian dari suatu tapak. Sedangkan Rencana
tapak merupakan pedoman untuk membangun.
Rencana yang bagus belum tentu efisien, karena tapak mempunyai masalah dan
potensi yang belum tentu tepat untuk semua jenis kebutuhan.
I.
Sirkulasi dalam Tapak
Pola sirkulasi dalam bangunan cenderung bersifat linear dan
menyebar, jadi dalam satu fasilitas memiliki akses masuk tersendiri. Akses
masuk dalam bangunan juga tetap di bedakan sesuai dengan Untuk sirkulasi
penguna Sistem sirkulasi secara keseluruhan bersifat radial dengan bertumpu
pada satu area terbuka di tengah tapak yang berfungsi sebagai area terbuka.
Dari hal inilah kemudian sistem sirkulasi menyebar kemasing-masing fasilitas
yang ada.
J. Keistimewaan Fisik
Alamiah Bangunan
SMK 5 surakarta
meliputi
kontur, pola-pola drainase, tipe tanah, dan daya dukung, pepohonan, pola
arsitektural, pola arah bangunan dan lain-lain.
K. Keistimewaan Buatan
Bangunan SMK 5 surakarta
Mencatat kondisi-kondisi
pada tapak seperti bangunan, dinding, bahu jalan, jalan, pipa air, tiang
bangunan, dan pola-pola lapisan perkerasan. Ciri-ciri di luar tapak dapat
meliputi karakteritik-karakteristik dari pembangunan di sekitarnya seperti
skala, bentuk atap, pola-pola pengaturan pintu/jendela, garis sempadan, bahan,
warna, ruang terbuka, poros visual, pola-pola lapisan perkerasan, bahan
pertamanan, penyerapan dan ketegasan bentuk dinding dan
perlengkapan-perlengkapan tambahan serta detail-detail.
L. Utilitas
Sistem utilitas pada
bangunan ini mengunakan Kategori ini dengan tipe, kapasitas dan lokasi dari seluruh
utilitas yang berada pada bangunan, berdampingan dengan tapak. Tipe-tipe utilitas yang khas meliputi
listrik, saluran air kotor, air bersih, dan telepon. Dimana utilitas tidak seberapa
jauh dari tapak, dimensi-dimensinya juga sudah di sesuaikan atau tentukan. Sistem
utilitas lahan ini yang diterapkan di SMK ad dua yaitu system drainase
permukaan dan system drainase bawah tanah atau tertutup. Drainase bawah tanah
yaitu yang berkaitan dengan pembuangan air kotor .seperti pembuangan air kotor
dari kamar mandi atau toilet .